Ingat kisah Nabi Yusuf dan Zulaikha? Mungkin peristiwa yang dialami Tantra hampir mirip dengan kisah yang sangat terkenal dari masa ke masa itu. Meskipun, ujian yang didapat Nabi Yusuf jauh lebih berat.
Nabi Yusuf dengan ketampanannya yang luar biasa, tentu dengan mudah akan menggaet berapa pun wanita sesuka hatinya. Tetapi, dia tidak pernah melakukannya, bahkan memilih penjara daripada harus berbuat maksiat.
Melihat Tantra hendak membuka pintu, Meyra buru-buru mendekat.
"Kalau kamu berani membuka pintu, aku akan berteriak, "gadis itu mulai mengancam. Kemudian ia memutar bola matanya sambil tersenyum licik, "Orang-orang akan berdatangan dan bertanya apa yang terjadi? Dan aku akan menjawab kalau kamu mencoba mengambilku kehormatanku dengan paksa, bagaimana?"
Tantra menatap gadis di hadapannya dengan geram.
"Pastinya kamu tahu dalam soal seperti ini, umumnya wanita lebih dipercaya. Bagaimana, Mas Tantra?"
Laki-laki itu tidak menjawab. Ia berdiri terpaku. Dalam bayangannya terlintas wajah orang-orang yang ia sayangi. Kalau ia menuruti kemauan gadis ini, berarti ia akan menyakiti mereka. Tetapi, kalau...."
"Sebenarnya sudah lama aku jatuh hati kepadamu...."
Tantra mengerutkan kening. "Kau gila, aku sudah menikah."
"Itulah cinta, memang gila. Tapi, aku masih cukup waras untuk tidak menghancurkan rumah tangga orang lain."
"Apa maksudmu?"
"Silakan buka pintu...."
"Terima kasih...."
"Tunggu, aku belum selesai bicara. Silakan buka pintu...setelah kita ber..., "gadis itu memberikan kode yang membuat Tantra terbelalak.
"Kalau aku tidak mau?"
"Kalau kamu menolak? Ah, lebih baik jangan, karena kalau kamu tahu yang sudah dilakukan istri tercintamu selama suaminya tidak ada di rumah, kamu akan menyesal karena telah menolakku."
"Maksudmu?"
Sambil tersenyum misterius, gadis itu melangkah menuju lap top yang masih menyala. Meskipun bingung, Tantra hanya mengikuti.
Banu baru dapat memenuhi janjinya kepada Tantra untuk menemani Nada, pukul sepuluh malam. Maklumlah, ia harus menghadiri reuni SMP dan acara itu baru berakhir sekitar jam sembilan lebih.
Pemuda itu mengerutkan kening melihat motor asing yang diparkir di halaman. Perasaannya mendadak cemas.
"Sulit sekali menundukkan suamimu, "ujar Danar melangkah maju mendekat ke arah Nada yang terus mundur ketakutan. "Aku sampai sempat bertanya-tanya dia itu laki-laki asli atau imitasi? Bayangkan, Meyra yang begitu cantik dan seksi tidak sanggup membuatnya berkedip."
Nada menoleh ke belakang dengan cemas. Beberapa langkah lagi, dinding ruang tengah akan menghalangi maksudnya melepaskan diri dari makhluk buas dan mengerikan ini.
"Tapi, aku memang pandai, "Danar masih mengoceh. "Aku sudah merekayasa semua foto-foto saat kita masih bertunangan dan kalau ditambah yang satu ini...hm...aku jamin ia tidak akan sudi jadi suami idaman lagi...."
Nada menjerit.
Tiba-tiba... braak!!!
Meyra tersenyum puas melihat perubahan raut muka Tantra yang tampak sedih, kecewa, dan juga marah setelah menyaksikan foto-foto di email yang dibuka gadis itu. Sedikitpun ia tak menyangka bahwa Nada mampu melakukan semua itu.
"Jadi bagaimana? Masih menganggap istrimu juga setia?"
Tantra menarik napas panjang.
"Jangan takut, di sini cukup aman. Aku bisa memastikan tidak akan ada yang mengganggu kita."
Tantra menatap Meyra yang berdiri di hadapannya. Ia tidak pernah menampik kenyataan bahwa Meyra gadis yang sangat cantik. Apalagi kalau dibandingkan Nada, istrinya yang lebih cocok menjadi kakaknya. Hm....
"Bagaimana?"
Tantra mengangguk perlahan. "Baiklah...."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar