Minggu, 17 Agustus 2008

Sebatang Pena

Dengan sebatang pena
kugoreskan sebaris kata
yang berasal dari lubuk jiwa

Bersenjatakan sebilah pena
kutumpahkan tetesan makna
yang terhimpun dari berbagai rasa

Senjataku hanyalah pena
bukan tombak yang tancapkan luka
atau senapan yang lenyapkan nyawa

Senjataku adalah pena
curahan rasa sebagai tinta
yang kutuang ke dalam cerita

Jumat, 01 Agustus 2008

Langkah Merak

Merak itu telah berjalan
dari taman ke taman
seraya melempar senyuman

Merak itu melangkah anggun
dengan kepala terayun-ayun
yakin semua kan tertegun

Dengan jalinan bulu penuh warna
ia tebarkan senyum pesona
agar semua kan terpana

Merasa diri yang terhebat
tak dibalasnya sapa katak yang meloncat
dan undangan iringan semut yang lewat

Kepala yang tengadah ke atas
membuat mata kurang awas
pujian datang, hati puas

Kaki tiada menapak tanah
duri-duri telah memanah
menghadirkan tetesan darah

Merak pun menangis pilu
angkuh diri membuatnya tak tahu malu
menganggap diri yang nomor satu

Untaian bulu warna-warni
tak ditunjukkannya lagi
sebab kini tiada seindah pelangi