Selasa, 03 Mei 2011

Di Arung Jeram Cinta

Meyra tak pernah mengerti mengapa ia begitu menaruh kepercayaan kepada Rafa, gadis yang dua tahun lebih muda dibanding dirinya dan baru dikenalnya pula! Bagaimana mungkin ia tidak merasa ragu-ragu atau canggung sedikitpun menceritakan kembali peristiwa tragis yang menimpanya.
Mungkin ketulusan Rafa yang menyebabkan munculnya perasaan itu. Bahkan hati Meyra sangat nyaman ketika gadis itu mengajak mampir ke rumah.
"Dia baik sekali, "ujar Meyra mengakhiri ceritanya.
"Siapa namanya?"tanya Herman sambil mengambil segenggam kacang bawang dari toples di meja makan.
"Rafa."
"Rafa?"
"Mas kenal? Kok sepertinya kaget?"
"Iya, Papa kenal gadis itu?" sang Istri ikut penasaran.
"Dia adik mantan pegawai Papa, Mas Tantra. Dulu Rafa pernah mampir ke kantor mencari kakaknya."
Meyra tertunduk. Tiba-tiba saja ia merasa dirinya begitu kotor. Apalagi teringat dulu pernah mencoba merayu kakak gadis yang baik hati itu. Kalau saja Rafa mengetahui hal itu pasti ia tidak akan sudi bersusah payah menolong orang yang telah mengganggu kakaknya.
"Kalian sempat bertemu Mas Tantra atau istrinya?"
"Tidak, Mbak. Rafa tinggal bersama ayah ibunya. Tapi aku juga tidak sempat ketemu, soalnya ayahnya belum pulang kerja, ibunya juga ada acara di luar."
Herman menatap adiknya yang tampak lebih berseri dibanding hari-hari sebelumnya. Dalam hati laki-laki itu bersyukur.

Tidak ada komentar: