Selasa, 22 Februari 2011

Lumbung Pelangi

Tiba-tiba saja Kakak menyarankan agar aku mengikuti asuransi. Awalnya, aku tidak begitu berminat. Jujur saja, sejak dulu, aku memang hampir bisa dikatakan tidak tertarik dengan yang disebut asuransi. Pengertianku hanya satu, asuransi baru bisa diambil kalau si empunya sudah meninggal dunia, atau paling tidak mengalami kecelakaan. Masa untuk menikmati asuransi harus jadi mayat atau badan babak belur dulu?
Itulah pengertianku selama bertahun-tahun. Tetapi sejalan dengan waktu, pengetahuanku tentang asuransi pun semakin bertambah. Selain itu aku pikir saran kakakku ada baiknya juga. Aku jadi punya tabungan, walaupun sebenarnya aku juga sudah menyiapkan tabungan sendiri, tetapi lebih banyak tabungan bukankah lebih baik?
Kakak merekomendasikan seorang tetangganya yang biasa dipanggilnya Bu Santo alias Lani bekerja di kantor asuransi.
Sampai saat ini aku masih mengikuti asuransi tersebut. Satu hal yang membuatku tenang adalah aku tidak perlu bersusah payah pergi ke kantor asuransi tersebut untuk membayar premi. Cukuplah Lani mengirim sms dan menanyakan kapan dia harus datang untuk mengambil pembayaran dariku tiap tiga bulan sekali.
Aku sangat berterima kasih kepada kakakku yang telah menyarankanku untuk mengikuti asuransi (kuanggap sebagai tabungan masa depan yang kelak bisa kuwariskan).

Tidak ada komentar: