Sebenarnya sudah lama aku ingin menulis tentang yang satu ini, tetapi baru kali ini dapat menemukan saat yang tepat untuk menguraikannya.
Aku mengenal sosok ini hanya lewat dunia maya. Ada beberapa hal yang membuat kami tertarik untuk berdiskusi atau bertukar pengalaman, (walaupun berbeda bangsa dan usia yang jauh terentang), salah satunya:kami lulusan dari universitas yang sama. Tentu saja waktu beliau lulus, aku masih bau kencur.
Beliau adalah Dr. Rahmat Haroun Hashim, seorang dokter sekaligus sastrawan terkenal dari negeri jiran. Seorang yang paling rajin mengunjungi blogku dan mengomentari karya-karyaku.
Suatu hari Dr. Rahmat menyatakan niat untuk mengirimkan novel karyanya kepadaku. Wah, sungguh aku tiada percaya mendapatkan akan kiriman novel langsung dari penulisnya sendiri. Aku bukanlah penyair, novelis, apalagi sastrawan terkenal. Betapa girang bukan kepalang hatiku.
Begitu novel itu tiba di tanganku, aku langsung membacanya, walaupun waktu mataku belum sembuh benar. Aku nekat saja sambil menahan pedih karena dikalahkan oleh rasa penasaran.
Novel PANGGIL AKU MELAJU karya Dr. Rahmat Haroun Hashim ini mengingatkan kita agar tetap mencintai bahasa bangsa sendiri. Boleh saja kita ahli berbilang-bilang bahasa, tetapi tetaplah kita bangga dengan bahasa sendiri, bukan sebaliknya malah malu alias tidak percaya diri.
Aku telah belajar banyak dari komentar maupun nasihat sastrawan yang satu ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar