Rabu, 05 Oktober 2011

Di Arung Jeram Cinta

Memberi kesempatan sekali lagi, itulah keputusan Rafa. Menjadi pemimpin memang dituntut untuk berlapang dada dan memiliki jangkauan pandang-dengar yang luas. Tidak perduli, pemimpin itu masih belia bahkan kanak-kanak sekalipun.
Begitulah, Masto, satpam perusahaan yang dikelola Rafa selamat dari ancaman PHK. Bukan main bersyukur laki-laki itu. Ia bertekad bekerja dengan giat dan menghilangkan kebiasaan buruknya yang bersifat musiman, yaitu menggoda sambil bersuit-suit jika ada gadis atau wanita muda yang melintas di depannya.
Rafa menjalankan perusahaan yang bergerak di bidang jasa. Pelanggannya cukup banyak dan mereka sangat terkesan dengan pelayanan yang ada. Sudah hampir seratus kasus yang dapat diselesaikan dengan baik dan memuaskan kedua pihak yang bersengketa.

Feri mengamati Nada yang menghidangkan dua tangkup roti bakar dan dua cangkir teh hangat. Dalam hati pemuda itu bertanya-tanya siapa gerangan wanita berjilbab coklat muda dengan jubah senada bermotif kotak-kotak hijau ini.
"Silakan, "ujar Nada.
"Oh, terima kasih, "sahut Feri. "Maaf, Pak Tantra masih lama, ya, Mbak?"
Nada tersenyum. "InsyaAllah, sebentar lagi, Pak. Beliau masih mandi."
"Ya, aku tunggu. Tapi, jangan panggil aku 'pak', aku masih bujangan."
"Oh, kalau begitu, maafkan saya, Mas. Permisi, saya masuk dulu."
"Ya, silakan."

Tidak ada komentar: