Jumat, 04 Mei 2012

Di Arung Jeram Cinta

Sejak menikah, dua minggu yang lalu, Hasta meminta Ara untuk bekerja paruh waktu. Ia ingin istrinya itu selalu menyambutnya sepulang bekerja. Ara pun tidak keberatan bahkan langsung menyetujui keputusan suaminya.Bagi wanita itu, tugas suami adalah mencari nafkah dan istri menjaga rumah serta harta suami. Hasta sangat bersyukur mendapat istri yang penuh pengertian.
"Nanti pulang jam berapa?" tanya Ara sambil menyodorkan tas kerja suaminya.
"Insya Allah, hari ini aku lembur, "jawab Hasta menerima tas kerjanya.
"Ada pasien yang harus dioperasi?"
"Ya, doakan sukses, ya."

"Tentu," Ara tersenyum.
Hasta terpaku menatap istrinya. Ara begitu anggun dalam balutan busana muslimah coklat muda dan jilbab putih tulang. 
"Ada apa, Hasta?"
Hasta tersentak tetapi kemudian ia tersenyum. "Tidak, tidak ada apa-apa, "sahutnya.
"Lalu, kenapa kamu melihatku seperti baru saja?"
Hasta meraih tangan istrinya, "Aku baru sadar."
"Oh, ya? Tentang apa?"
"Kau cantik sekali."
Bukan sekali pujian semacam ini dilontarkan untuknya, tetapi baru sekali ini Ara merasa begitu bahagia. Inikah rasanya jatuh cinta?
"Terima kasih, "bisiknya.
Hasta tersenyum. "Kau sudah siap, Sayang? Ayo, kita berangkat."
Ara mengangguk.




Ini bukan sekali dua kali Arsya menaiki anak tangga. Meskipun masih merangkak, tetapi bayi sepuluh bulan itu memang memiliki rasa ingin tahu yang besar. Dan kali ini, ia lolos dari pengawasan orang tuanya yang sibuk menata kamar. Sambil terkekeh-kekeh, Arsya merangkak keluar kamar menuju ruang makan.
"Nah, kamar kita kelihatan lebar, "ujar Tantra mengamati posisi tempat tidur yang baru saja mereka ubah.
"Iya, jadi Arsya juga bisa..., " Nada tidak melanjutkan kata-katanya, tiba-tiba ia menyadari sesuatu yang tidak beres, dan jantungnya serasa melorot ke lututnya. "Anak kita!"
"Hah?!"Tantra tersentak.
"Dengan panik Nada mengguncang-guncang tangan suaminya. "Mana anak kita, Mas? Ayo, cepat cari!"
"Iya, iya, Mbak tenang dulu, "sahut Tantra menenangkan istrinya yang pucat pasi. Ia bergegas keluar kamar sambil memeluk bahu Nada.






Tidak ada komentar: