Mungkin benar kata orang bahwa sebaiknya perempuan menikah dengan laki-laki yang berusia lebih tua dan bukan sebaliknya. Alasannya, biar bagaimanapun dewasanya seorang laki-laki, dia tetap saja mau menangnya sendiri. Yang lebih tua, seumuran bapak mertuanya saja kadang-kadang tukang ngotot, enggan mengalah, apalagi yang ini.
Nada menghela napas perlahan. Benar, kata orang tuanya dulu, tujuh tahun bukan selisih yang sedikit.
Wanita itu merasa Tantra telah berubah. Ia heran padahal dulu suaminya tidak seperti itu. Sekarang Tantra seolah-olah tak mau tahu bahwa istrinya sudah kepayahan mengurus anak dan segala tetek bengek urusan rumah tangga. Tantra, suaminya mau menangnya sendiri.
Randy memang nekat. Belum lama ia mengenal Nila tetapi sudah bertekad bulat menikahi gadis itu. Gayung pun bersambut karena kebetulan Nila tipe gadis yang tidak suka berpacaran (takut kebablasan, begitu katanya).
Pasangan serasi. Mereka sebaya dan untungnya Randy lahir dua bulan lebih awal.
Randy tahu seharusnya ia bersyukur mendapatkan istri yang begitu taat. Ia tahu sangat tidak pantas kalau ia membanding-bandingkan istrinya yang berpostur pendek dan kurang pandai berdandan itu dengan gadis-gadis dan para wanita yang berpapasan bahkan satu ruangan di kantor.
Tetapi... Nila memang benar-benar membosankan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar