Musim silih berganti
hingga tumbuhkan lagi
kelopak serta daun yang gugur
mencium tanah terbujur
Masa yang telah berlalu
tak kan kembali seperti dulu
sebab dia bukanlah surya
yang setia bersama pijarnya
Hidup hanyalah persinggahan
sambil menunggu tiba giliran
bagai rembulan mengintai malam
berdebar dada terasa menghunjam
Berlalulah barisan musim beriring
temani masa telusuri curam tebing
mengantar kita pada yang satu
bersujud diri di hadapan Sang Pemilik Waktu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar