Kala senja merengkuh hari kutelusuri kembali
jalan setapak liku berbatu yang dulu kulewati
bersama rembulan dan nyala pelita yang mampu berpijar
dalam remang malam yang mulai menyebar
Di manakah sekeping emas yang kucari
meski mungil namun cahayanya sanggup menjelajahi
gelap lorong yang tak pernah dilalui
mereka yang terpuruk amuk diri
Tatkala malam menyapa senja tuk menepi
menaburkan hiasan bintang di langit sepi
nyala pelita di genggaman tak lagi benderang
tapi di sana kulihat kemilau emas bersinar terang
jalan setapak liku berbatu yang dulu kulewati
bersama rembulan dan nyala pelita yang mampu berpijar
dalam remang malam yang mulai menyebar
Di manakah sekeping emas yang kucari
meski mungil namun cahayanya sanggup menjelajahi
gelap lorong yang tak pernah dilalui
mereka yang terpuruk amuk diri
Tatkala malam menyapa senja tuk menepi
menaburkan hiasan bintang di langit sepi
nyala pelita di genggaman tak lagi benderang
tapi di sana kulihat kemilau emas bersinar terang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar