Senin, 12 April 2010

Membunuh Sepi

Semalam kucabut pedang dari sarungnya
Kuterjang gelap bagai satria perkasa


Berdiri tegak menantang kelam
Sepinya malam membuat muram


Aku berteriak membelah angkasa
Kuhunus pedang, kutancapkan ke udara


Sayup-sayup terdengar kawanan katak bernyanyi
Orkestra jengkerik pun beraksi kembali


Aku berlalu tanpa menoleh lagi
Telah kubunuh sepi

1 komentar:

RahmatHarounHashim mengatakan...

Pelangi Sastra,
Saya mencintai sepi. Daku bercanda dengan sepi, yang hanya ada nyanyian cenkerit, bunyi riang-riang yang gak mau mati, siulan burung-burung sahut menyahut, genderang rajawali yang sombong, lotong, kera, mengkarung, tupai, kuku-kupu, kumbang dan lain-lainnya yang mengiringi sepi di laman rumah saya. 95% dipenjara vegitasi hutan hujan tropica.

Akan saya kiri kupu2 di laman rumah ke email anda.