Seorang gadis dengan skuter teletubies? Hm, kira-kira begitulah angan-anganku saat masih anak-anak: aku punya bayangan nanti ada kendaraan untuk anak-anak yang didesain seperti skuter teletubies itu. Sayangnya waktu itu belum ada yang model skuter semacam itu. Adanya skateboard, yang membuatku tidak habis pikir bagaimana mungkin orang dapat menancapkan kedua kakinya pada papan beroda tanpa berpegangan pada apapun dan meluncur bahkan sampai melayang-layang berakrobat di udara?
Aku lebih merasa aman dengan bersepatu roda atau mengayun sepeda roda dua. Walaupun keduanya sempat membuatku terjungkal di jalan beraspal lalu pulang dengan kedua siku dan kaki babak belur. Akibatnya selama dua minggu aku mandi sambil menggantung sebelah kaki yang terluka dari lutut sampai betis.
Kapok? Jera? Kapok lombok, kata orang Jawa. Mana anak kecil yang jera bermain biarpun pernah jatuh sampai berdarah bahkan bernanah?
Sekarang tentu saja aku tidak lagi bermain sepatu roda atau masih berangan-angan untuk memiliki skuter teletubies, meskipun aku masih saja lebih nyaman tampil tanpa tata rias yang berlebihan. Bedak yang sedikit tebal membuatku mengalami krisis percaya diri dan merasa menjadi boneka kabuki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar