Senin, 30 Maret 2009

Sang Penyamar

Saya memiliki kebiasaan yang kurang baik yaitu memasuki sebuah situs dengan beberapa nama pengguna atau user. Hal itu bermula saat saya ingin menguji seberapa jauh kemampuanku menyelami jiwa para remaja yang menjadi anak didikku. Menurut saya, cara yang terbaik adalah seolah-olah menjadi mereka.
Ternyata beberapa puisiku yang bernada remaja atau anak SD dengan sukses berhasil menarik para komentator sastra untuk menilai hasil karyaku itu. Banyak yang mengira 'aku masih anak sekolah' (membaca dengan cara bersenandung ala lagu almarhum Chrisye). Padahal, padahal masa remaja bagiku tinggal masa lalu. Kadang-kadang aku tersenyum simpul membaca komentar itu.
Tetapi itu dulu. Sekarang aku tak pernah melakukannya lagi karena ternyata lebih nikmat memakai satu nama dan menjadi diri sendiri.

Tidak ada komentar: