Minggu, 15 Juli 2012

Di Arung Jeram Cinta






"Mbak...."
Nada menoleh. Ternyata Tantra berlutut di sampingnya.
"Kita jalan-jalan."
"Sekarang, Mas?"
Tantra mengangguk. "Hari Minggu, kapan lagi?"
Nada tersenyum. "Arsya mau ikut?"
"Apa?"tanya Arsya sambil asyik menumpuk-numpuk mainan kubus berwarna-warni.
"Ayah sama Ibu mau jalan-jalan. Arsya mau ikut?"
"Ha?"sambut Arsya tanpa menoleh.
Tantra tertawa geli. "Aku baru tahu kalau anak kita lucu."
Nada mencium pipi anaknya gemas. "Memang lucu, "sahutnya.
Arsya mengusap pipi yang dicium ibunya.
Tantra terpingkal-pingkal. Tapi ia penasaran juga dengan reaksi anaknya...dan cup!
Sejenak Arsya tertegun. Tetapi tiba-tiba ia menangis keras sekali.
Nada langsung menggendong anaknya sambil menoleh ke arah Tantra yang berdiri tercengang. Jelas saja suaminya bingung karena Arsya malah menangis setelah ayah menciumnya.
"Kalau mau cium Arsya pelan-pelan, Ayah, "ujar Nada, "biar Arsya nggak kaget."
Tantra pun maklum. Ia berbisik lembut, "Maafkan Ayah, ya? Cium Ayah, ya?"
"Mmh...."Arsya menempelkan bibirnya ke pipi kanan ayahnya.
"Satunya...."
"Mmmh...."
"Kalau ibunya, mau tidak, ya?"mendadak Tantra kambuh isengnya.
Cepat-cepat Nada berlalu dari ruang tengah untuk menukar pakaian. Harus cepat, sebelum keduluan suaminya yang jail itu.
Tantra hanya tersenyum menggoda.

Tidak ada komentar: