Sabtu, 28 April 2012

Di Arung Jeram Cinta

Penyesalan selalu datang setelah semua terjadi. Itulah yang dirasakan Danar. Malam itu, ia melarikan Lisa ke rumah sakit. Entah apa sebabnya, tiba-tiba saja istrinya itu jatuh pingsan saat hendak mengambil piring untuk makan.
Memang beberapa hari sebelumnya Danar sempat  memergoki Lisa tampak menahan sakit di bagian perutnya. Tetapi Lisa hanya menjawab masuk angin atau mau ke belakang. Sekarang Danar merasa bodoh karena percaya saja kata-kata istrinya.


Ratih baru saja memeriksa kondisi Lisa. Dokter yang ramah itu tersenyum menyapa, "Mbak Lisa harus banyak istirahat. Untuk sementara hanya boleh berbaring."
"Terima kasih, Dokter, "Lisa balas tersenyum sambil menahan rasa sakitnya.
"Saya akan minta supaya suami Mbak segera menebus resep di apotek, jadi Mbak bisa merasa lebih baik. InsyaAllah."
"Iya, Dokter."
"Permisi, selamat beristirahat."
Lisa mengangguk. Sementara Ratih keluar ruang diikuti perawat wanita yang mendorong meja beroda dengan peralatan medis di atasnya.
Jauh di dalam hatinya, dokter wanita ahli kandungan itu merasa sangat iba terhadap Lisa. Tentu saja ia mengetahui benar penyebab penderitaan wanita ini. Meskipun Lisa tidak pernah mengakui apalagi menceritakannya, tetapi dari Nada, ia mengetahui semuanya.


 

Tidak ada komentar: