Hijau permadani yang terbentang
tak lagi pancarkan warna-warni kilaunya
rajutan gunung, sawah, dan lautan menghilang
berserak terempas seiring tangis duka
Selaksa dongeng masa silam
tinggal cerita lewat buah tutur
sementara dongeng kian terbenam
sisakan dedaunan melayang gugur
Untaian bunga yang semerbak
kini wanginya bak kamboja
meratap pilu di dada menyeruak
tiada lagi indah membuai mata
Ingin kulukis engkau
agar dapat anak cucuku terpana
cantik bagai nirwana dikau
kan menyulam kembali indahmu, tanah pusaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar