Saat aku berjalan menuju pasar
tak kutemui senyum dan sapa menebar
hanya wajah-wajah kaku dan senyum beku menyertai
atau sesekali mengiringi seringai
Wajah-wajah itu bagai topeng
anehnya mereka tiada berhenti memandang
melihat ke arahku dan berseru
dari mana kaudapatkan wajah semanis itu?
Kuhentikan langkah
melempar pandang ke penjuru arah
alangkah manis wajahmu
bolehkah aku menukarnya dengan wajahku?
Dalam sekejap mereka telah mengelilingiku
seperti semut-semut mengerumuni gula batu
aku tertegun mencoba berpikir
bagaimana cara melepaskan wajah yang sudah terukir
Kupandang mereka satu-satu
raut muka mereka bagai topeng berwajah beku
kuakui aku mulai menyukai
aku bisa memakainya pada saat yang tepat nanti
Akhirnya kupilih wajah yang paling menyeramkan
aku berdoa semoga yang melihatku tidak pingsan
soalnya aku butuh wajah itu untuk menagih hutang
apalagi aku juga perlu uang
tak kutemui senyum dan sapa menebar
hanya wajah-wajah kaku dan senyum beku menyertai
atau sesekali mengiringi seringai
Wajah-wajah itu bagai topeng
anehnya mereka tiada berhenti memandang
melihat ke arahku dan berseru
dari mana kaudapatkan wajah semanis itu?
Kuhentikan langkah
melempar pandang ke penjuru arah
alangkah manis wajahmu
bolehkah aku menukarnya dengan wajahku?
Dalam sekejap mereka telah mengelilingiku
seperti semut-semut mengerumuni gula batu
aku tertegun mencoba berpikir
bagaimana cara melepaskan wajah yang sudah terukir
Kupandang mereka satu-satu
raut muka mereka bagai topeng berwajah beku
kuakui aku mulai menyukai
aku bisa memakainya pada saat yang tepat nanti
Akhirnya kupilih wajah yang paling menyeramkan
aku berdoa semoga yang melihatku tidak pingsan
soalnya aku butuh wajah itu untuk menagih hutang
apalagi aku juga perlu uang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar