Rabu, 02 Desember 2009

Sang Idola

Wanita itu berjalan tertatih-tatih
Meski tongkat tergenggam di tangannya
Namun lentik jemari berkuku jingga
Coba sibakkan helai rambut yang memutih


Tubuhnya yang bungkuk tampak letih
Walau keriput kulit membungkus raganya
Tetapi kerling mata menggoda, bibir merah menyala
Ingin tutupi suara yang bergetar lirih


Nenek yang renta dimakan usia
Namun senantiasa merasa belia
Sekujur tubuhnya penuh permata


Masih bergaya bak gadis remaja
Tetap berhasrat menjadi idola
Semakin ramai manusia memujanya

Tidak ada komentar: