Jumat, 01 Agustus 2008

Langkah Merak

Merak itu telah berjalan
dari taman ke taman
seraya melempar senyuman

Merak itu melangkah anggun
dengan kepala terayun-ayun
yakin semua kan tertegun

Dengan jalinan bulu penuh warna
ia tebarkan senyum pesona
agar semua kan terpana

Merasa diri yang terhebat
tak dibalasnya sapa katak yang meloncat
dan undangan iringan semut yang lewat

Kepala yang tengadah ke atas
membuat mata kurang awas
pujian datang, hati puas

Kaki tiada menapak tanah
duri-duri telah memanah
menghadirkan tetesan darah

Merak pun menangis pilu
angkuh diri membuatnya tak tahu malu
menganggap diri yang nomor satu

Untaian bulu warna-warni
tak ditunjukkannya lagi
sebab kini tiada seindah pelangi

Tidak ada komentar: