tag:blogger.com,1999:blog-40751687506682560022024-03-14T17:29:35.709+07:00Lengkung PelangiUnknownnoreply@blogger.comBlogger292125tag:blogger.com,1999:blog-4075168750668256002.post-5549183481638361772014-07-20T13:47:00.003+07:002014-07-24T10:34:28.225+07:00Di Arung Jeram Cinta
Lima belas menit lagi azan magrib berkumandang. Hidangan untuk berbuka puasa telah tersedia di meja makan. Tidak mewah, hanya beberapa butir kurma, empat pisang goreng, dan dua cangkir teh hangat. Berbuka puasa memang sebaiknya tidak berlebihan supaya kita dapat melaksanakan salat tarawih dengan tenang.
Banu menghampiri Meyra yang sedang menaburkan parutan keju di atas pisang Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4075168750668256002.post-44772041264470319582014-06-23T20:05:00.003+07:002014-06-23T20:05:36.404+07:00Di Arung Jeram Cinta
Sementara itu tak henti-hentinya Danar menyalahkan dirinya. Ia merasa dirinya sangat tolol, mengapa sampai lupa kalau istri Banu itu adalah Meyra, wanita yang dulu pernah ia sakiti. Sekarang ia memang merasakan penyesalan yang seolah-olah tidak ada ujung pangkalnya. Penolakan maaf dari Meyra belum berhasil ia dapatkan, ditambah lagi dengan Randy, kakak Meyra yang selalu langsung mematikan Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4075168750668256002.post-69925443013136055342014-05-27T14:07:00.006+07:002014-05-29T13:14:59.187+07:00Di Arung Jeram Cinta
Malam ini Tantra memenuhi permintaan Banu untuk menemuinya di sebuah restoran. Sebelumnya Tantra sudah menghubungi Nada untuk memberitahu bahwa akan pulang terlambat. Seperti biasa, wanita yang lemah lembut itu memahami perubahan jadwal suaminya yang mendadak.
Tantra menutup ponselnya.
"Bagaimana?"tanya Banu berbisik.
"Tenang, kakakmu istri yang penuh pengertian."
"Dalam segala hal?"
"Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4075168750668256002.post-85345505592402304092014-03-18T21:01:00.000+07:002014-03-18T21:01:03.139+07:00Di Arung Jeram Cinta
Banu tampak kalut. Tidak ada yang dapat ia lakukan kecuali duduk termenung di ruang tengah tanpa Meyra. Ya, tanpa Meyra. Sebab, sejak pertengkaran enam jam yang lalu itu, istrinya belum menampakkan batang hidungnya. Banu juga tidak mau mengalah karena ia masih marah dengan sikap istrinya yang tidak menyenangkan kepada Danar. Malah ia masih teringat pertengkaran dengan istrinya beberapa jam yang Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4075168750668256002.post-32617411026431351722014-03-18T13:09:00.002+07:002015-03-25T12:25:42.383+07:00Di Arung Jeram Cinta
Suasana pagi itu benar-benar menegangkan. Semula Banu berharap kedatangan Danar, rekan kerjanya akan membawa keberuntungan bagi usahanya tetapi hanya karena sikap Meyar yang ketus semuanya menjadi sia-sia.
Banu benar-benar tidak dapat memahami sikap istrinya yang tidak seperti biasanya. Meyra melihat Danar seperti sedang menghadapi musuh nomor satu. Aneh sekali, padahal seingat Banu, MeyraUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4075168750668256002.post-12577474529097084012013-08-25T12:11:00.002+07:002013-08-25T12:11:30.611+07:00Di Arung Jeram Cinta (Bab XIV)
Tiga tahun kemudian.
Hujan membasahi bumi. Mentari malu-malu menampakkan wajahnya yang merona membiaskan warna-warni pelangi.
Arsya menikmati sarapannya, nasi dengan sayur bayam dan telur dadar. Anak laki-laki yang bulan depan genap lima tahun itu tampak menyukai masakan ibunya.
Nada tersenyum memperhatikan anaknya makan dengan lahap. "Pelan-pelan makannya, Kakak, ''ujar perempuan itu Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4075168750668256002.post-57988587471002167832013-08-21T20:30:00.002+07:002013-08-21T20:32:10.673+07:00Di Arung Jeram Cinta
Banu tak tahu harus memulai dari mana. Ia tak habis pikir bagaimana mungkin Meyra mempunyai gagasan seperti itu. Apa kata Rima tadi? Benarkah wanita itu melakukannya atas permintaan Meyra? Banu mengakui betapa pandai istrinya mencari wanita cantik dan menarik. Tetapi, menurutnya, istrinya belum tahu bahwa ia menikah karena benar-benar cinta.
Meyra meletakkan secangkir teh hangat di meja tengah. Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4075168750668256002.post-59640722895180176372013-07-02T19:00:00.000+07:002013-07-02T19:00:28.652+07:00Di Arung Jeram Cinta
Hari-hari berlalu seperti yang sudah-sudah. Meyra mencoba bersikap seolah-olah tak terjadi apa-apa. Tiba-tiba saja ia menyadari bahwa ia mencintai suaminya, laki-laki yang menerima dirinya apa adanya. Ia sangat ingin membahagiakan suaminya walaupun mungkin dengan cara yang salah.
Meyra nenarik napas panjang. Lagi-lagi Banu pulang terlambat. Agaknya wanita muda itu berhasil melaksanakan tugasnya.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4075168750668256002.post-90959428614505041522013-04-05T20:55:00.001+07:002013-04-06T18:12:18.151+07:00Di Arung Jeram Cinta
"Ayah, uka, " Arsya menyodorkan sebungkus roti selai kepada Tantra yang sedang memandangi layar laptopnya.
Tantra menoleh dan mendudukkan anaknya di pangkuannya. "Cium Ayah dulu, "ujarnya.
"Ayah cudah andi?"tanya batitia itu dengan tampang serius.
"Sudah, "sahut Tantra, "coba Kakak cium Ayah, kan wangi."
Arsya menurut, ia pun menempelkan hidungnya ke pipi ayahnya.
"Wangi, kan?"
"Angi,Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4075168750668256002.post-438076371349751782013-03-16T23:00:00.002+07:002013-03-16T23:00:25.958+07:00Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4075168750668256002.post-91980875508026113592013-03-09T20:09:00.000+07:002013-03-09T20:20:08.077+07:00Serenada Kehidupan
Inikah biru yang pernah kausebut dahuluBagimu biru adalah kelabuMelenyapkan cerah bentang langit biruHingga buih putih membiru pada debur ombak menderuDalam anganmu adalah kesepian yang piluBagimu biru bukan lagi kelabuTetapi panah sembilu mengoyak kalbu
Itukah putih yang bagimu sebuah lukaMengucurkan darah dari borok yang mengangaDan kauwarnai Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4075168750668256002.post-3610358219869833822013-03-03T14:00:00.000+07:002013-03-03T14:01:33.215+07:00Di Arung Jeram Cinta
Tak ada yang mencoba berkata-kata lagi sehingga menambah sepinya malam yang semakin larut. Banu yang lelah karena bekerja seharian tidak memahami sikap Meyra. Sedangkan Meyra, sikapnya itu justru untuk menahan emosi yang berjolak di dadanya agar tidak meledak.
Banu menghela napas panjang membiarkan istrinya mengambilkan sehelai handuk untuknya dari dalam lemari. Kemudian laki-laki itu beranjak Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4075168750668256002.post-71620251440863386392013-02-24T19:56:00.002+07:002013-03-16T20:34:08.228+07:00Di Arung Jeram Cinta
Tiba-tiba saja ide gila itu muncul di benak Meyra. Pagi itu, tanpa sepengetahuan siapapun terutama Banu karena jangan sampai rencana ini diketahui suaminya itu, ia menemui seseorang.
"Aku bersedia membantumu, tapi..."
"Tapi apa? Cepat, katakan."
Wanita itu tampak berpikir keras, kemudian katanya, "Kamu yakin akan melaksanakan rencanamu itu?"
Meyra mengangguk tanpa ragu-ragu.
Wanita berambut ikalUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4075168750668256002.post-24458937478830737072013-02-18T20:33:00.001+07:002013-02-18T20:33:50.800+07:00SENANDUNG PELANGI ( BECAUSE OF YOU - KELLY CLARKSON )Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4075168750668256002.post-73248126845218463632013-02-03T20:06:00.001+07:002013-02-03T20:12:54.467+07:00WARNA PELANGI (BIAN LIANG - DIDI NINI THOWOK)Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4075168750668256002.post-18981091948810891732013-01-28T21:01:00.001+07:002013-01-28T21:01:21.822+07:00SENANDUNG PELANGI (HEY, JUDE - BEATLES)Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4075168750668256002.post-52656881996852769002013-01-28T20:15:00.001+07:002013-01-28T20:15:38.100+07:00SENANDUNG PELANGI (GRENADE - FATIN SHIDQIA LUBIS)Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4075168750668256002.post-88751783149311278562013-01-24T12:52:00.005+07:002013-01-26T18:40:31.662+07:00Di Arung Jeram Cinta
Nila tersenyum. Ia tahu suaminya hanya menggoda. "Kalau ditunda, nanti lupa makan, "tukasnya.
Randy tertawa.
"Mas tunggu sebentar, saya panaskan sayur dulu."
"Baik, istriku yang cantik."
Kembali wanita itu melempar senyum manisnya.
Pernah Randy menyesal telah menikahi Nila. Maklumlah, saat itu Randy sangat kesepian dan tak ingin lagi seorang diri. Ia begitu iri melihat keharmonisanUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4075168750668256002.post-21230076499840957692012-12-25T08:52:00.004+07:002013-01-24T12:57:07.040+07:00Di Arung Jeram Cinta
Bayi mungil terlelap dalam dekapan ibunya. Bayi perempuan yang begitu lembut dan tak berdaya tetapi itulah yang membuat setiap orang ingin membelai dan mengelus-elusnya. Bayi itu menggeliat sejenak saat ibunya membetulkan kancing bajunya.
Randy tersenyum geli. "Pulas sekali, "katanya.
Nila tersenyum.
"Kau harus istirahat, "ujar Randy kemudian, "tidurkan saja Wina di boks."Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4075168750668256002.post-33340148746429601542012-10-03T17:00:00.002+07:002012-10-03T17:03:38.391+07:00Renungan Bayang Pelangi
Hari ini adalah hari kelahiran kakakku semata wayang. Aku selalu teringat masa-masa kami tumbuh bersama. Mulai dari senyum, tawa, canda, pertengkaran, bahkan baku hantam ala kanak-kanak semuanya masih terbayang di pelupuk mataku. Kini semuanya menjelma menjadi kenangan indah.
Kami tak lagi bersama. Maklumlah kami sudah sama-sama dewasa dengan pilihan kehidupan yang berbeda.
Semoga Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4075168750668256002.post-51265942988824197422012-10-03T16:51:00.004+07:002012-12-25T08:53:42.378+07:00Di Arung Jeram Cinta
Sekilas kepahitan yang terjadi pada masa lalu ternyata dapat membuat seseorang menjadi tertutup. Mungkin saja sekilas bagi orang lain, tetapi tidak bagi penderita. Tak perduli kejadian itu telah lama berlalu dan hampir semua orang melupakannya.
Banu berusaha memahami perasaan Meyra. Sudah hampir sebulan mereka resmi dalam ikatan pernikahan, tetapi istrinya itu cenderung diam. Diam dalam banyakUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4075168750668256002.post-23354883082661419432012-09-25T20:12:00.003+07:002012-09-25T20:12:38.347+07:00KALBU PELANGI ( SULIS - YA THOYBAH )Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4075168750668256002.post-13917015712874800742012-09-25T20:10:00.001+07:002012-09-25T20:10:54.809+07:00KALBU PELANGI (WAFIQ AZIZAH - DEMI MASA)Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4075168750668256002.post-77059635772940699452012-09-22T19:56:00.003+07:002012-09-24T18:56:19.928+07:00Cambuk Pelangi
Alhamdulillah, rasa bahagia sekaligus bangga tengah melingkupi keluarga besar kami. Pagi ini, tepatnya pukul 07.00 Waktu Indonesia Barat, pamanku resmi menjadi guru besar di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Surabaya.
Pamanku adalah cambuk bagiku, cambuk yang menyiratkan berjuta warna pelangi yang penuh keindahan karena semangatnya yang tak pernah pudar. Mengingatkanku Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4075168750668256002.post-70613167236993967212012-09-10T18:07:00.000+07:002012-09-10T18:43:06.624+07:00Di Arung Jeram Cinta
Minggu pagi yang cerah. Tidak ada alasan untuk bermalas-malasan meringkuk di balik selimut. Nada mengajak Arsya berjalan-jalan menikmati udara sejuk. Anak yang berumur tiga belas bulan itu tidak menolak bahkan tampak kegirangan.
"Ayah?" tanya Arsya sambil menunjuk Tantra yang masih terbuai mimpi. Ayahnya itu memang baru pulang dari luar kota menjelang dini hari.
"Ayah istirahat,Unknownnoreply@blogger.com0